Selamat jalan ..."Bapak Prof.Drs. H. Amir Rajab Batubara"




Selang satu hari sebelum kami melakukan program Sehari Bersama Dangau Aulia di perumahan Prima Harapan Regency, Allah SWT telah memanggil salah satu kekasihnya, yang juga adalah sahabat kami, guru kami, dan juga orang tua kami Bapak Prof Drs. H. Amir Rajab Batubara...

Tidak banyak kalimat yang dapat kami ungkapkan, karena begitu banyak jasa yang telah beliau buat untuk ummat, terlebih lagi dalam bidang ekonomi syariah...

"semoga Allah menerima segala amal perbuatan beliau dan menempatkan beliau pada posisi yang terbaik..."

Berikut adalah sebuah cuplilkan tulisan yang kami dapat dari koran Republika ditulis oleh Ismail A. Said (Presdir Dompet Dhuafa Republika) yang bercerita tentang sosok Bapak Amir Rajab Batubara.


PEJUANG EKONOMI SYARIAH ITU, SUDAH PERGI


Minggu lalu sebuah ucapan duka cita setengah halaman dimuat di Republika oleh Bank Muamalat Indonesia, bank syariah pertama yang lahir dinegeri ini. Pada bait pertama iklan itu bertuliskan : “Innalillahi Wainnailaihi Raajiun, Telah Berpulang ke Rahmatullah Pejuang Perbankan & Ekonomi Syariah Indonesia Prof.Drs. H. Amir Rajab Batubara, wafat pada tanggal 29 Januari 2009 dst……

Berita ini tentu mengejutkan banyak pihak khususnya masyarakat Perbankkan & Ekonomi Syariah, karena pak Amir sangat dikenal begitu gigih memperjuangkan lahirnya bank syariah di Indonesia paling tidak beliau adalah salah seorang tokoh yang turut membidani lahirnya Bank Muamalat Indonesia ditahun 1992. Dengan lahirnya Bank Muamalat, maka pada tahun berikutnya lahirlah beberapa lembaga syariah baik lembaga pelengkap seperti Badan Arbitrase Muamalat, Dewan Syariah Nasional, dan lembaga keuangan syariah seperti BPR Syariah, Baitul Maal wat Tamwiil, Asuransi Syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya.

Penulis mengenal dan bergaul akrab dengan beliau selama tiga puluh enam tahun lebih, beliau dikenal bukan saja sebagai seorang ilmuwan tapi juga seorang praktisi yang membumikan ide-ide besarnya, berikut ide – ide dan sebagian hasil karya beliau yang penulis ketahui.

Ditahun 1988 mendirikan Yayasan Wakaf Alumni dan Karyawan Muslim Citibank NA, Jakarta dengan tujuan menghimpun karyawan dan alumni Citibank NA Jakarta dengan kemampuan ilmu dan keuangan dapat memberikan sumbangsih kepada ummat Islam. Yayasan ini kemudian memberikan bea siswa dan pendidikan keterampilan kepada anak – anak yatim. Dan ditahun 1990 mendirikan PT. BPR Wakalumi (sekarang BPRS Wakalumi) suatu BPR yang dioperasikan dengan Ruh Islam, karena saat itu izin mendirikan bank syariah belum bisa diperoleh.

Diawal tahun 1990 an bersama para senior mantan pejabat – pejabat Bank Pemerintah mendirikan Yayasan Wakaf Yatim dan Papa (Wakayapa) yang berhikmat untuk mendidik para anak yatim dari seluruh nusantara menjadi pengusaha dengan memberikan mereka pendidikan keterampilan modal usaha dan bimbingan. Melalui program ini telah lahir ratusan pengusaha yang semula hanyalah anak yatim yang Dhuafa.

Dalam lima tahun terakhir ini dengan dana sendiri beliau mendirikan gedung megah , “Gedung Wardha” di Islamic Village yang dipersembahkan beliau kepada para sarjana khususnya yang baru tamat S1 yang ingin belajar ekonomi syariah.

Kemudian masih di Karawaci beliau membeli sebuah Ruko yang dipersembahkan kepada para sarjana yang ingin melakukan riset dibidang ekonomi syariah dalam rangka program pasca sarjana S2 dan S3, gedung ini beliau namakan Cyber Campuss.

Dalam 10 tahun terakhir ini setiap hari Sabtu dan Minggu beliau secara konsisten melakukan Open House dirumahnya di Islamic Village Karawaci bagi siapa saja yang ingin belajar dan mengetahui tentang perbankkan syariah.

Disamping profesi beliau sebagai bankir dan guru besar, masih banyak sekali hal – hal yang beliau lakukan dimasa hidupnya, misalnya beliau sangat aktif mensosialisasikan Wakaf Tunai, dan menjelang akhir hayatnya beliau sangat aktif mensosialisasikan dan menghimbau perusahaan agar perusahaan mau mewakafkan sahamnya kepada lembaga-lembaga Islam yang professional yang beliau namakan “Program Wakaf Saham”.

Beliau adalah seorang yang sangat santun dalam bergaul, jarang sekali marah, selalu berusaha memahami perasaan lawan bicara, beliau juga sangat rendah hati dan tawadhu, misalnya saja pada saat pemakaman ada seseorang yang menyampaikan bahwa hymne HMI adalah hasil karya dan ditulis tangan langsung oleh beliau ketika beliau menjabat Ketua PB. HMI tapi tidak banyak yang mengetahuinya karena beliau tidak pernah menceritakan hal itu.

Pak Amir “ LUAR BIASA” sedikit sekali yang dapat penulis ceritakan, tulisan ini kami persembahkan kepada pak Amir untuk mengenang jasa – jasa beliau. Dengan harapan setelah kepergian pak Amir, akan lahir ribuan bahkan jutaan Amir – Amir yang lain yang bersedia mengabdikan hidupnya dalam pengembangan perbankan dan ekonomi syariah . Insyaallah, dan selamat jalan Pak Amir.

Komentar

strawberry mengatakan…
Innalillahi wa innalilahi roji'un
strawberry mengatakan…
Saya termasuk keluarga dari bapak amir rajab batubara...
saya cucu dari kakaknya Bp. Prof Drs H Amir rajab Batubara yang bernama Dra.Hj.Siti Aisyah Batubara...
saya mohon bantuan rekan rekan Bp. Prof Drs H Amir Rajab Batubara mau memberikan saya pekerjaan. dapat hubungi saya di no. 021 93014323
terima kasih

Postingan Populer